Salah satu air limbah berbahaya berasal dari rumah sakit, klinik, laboratorium, puskesmas. Dampak dari limbah tersebut merusak lingkungan dan kesehatan seperti limbah pabrik. Solusi mengelola limbah terbaik dengan memasang instalasi pengolahan limbah yakni IPAL Rumah Sakit.
Jadi, semua jenis limbah yang dihasilkan melalui tahapan pengolahan terlebih dahulu dan dibuang menuju saluran umum. Namun, rumah sakit berskala kecil dan menengah terkadang mengalami kendala pendanaan fasilitas pengolahan limbah.
IPAL menjadi rekomendasi terbaik karena pembangunannya murah dan pengoperasian mudah. Terlebih lagi hasil olahan limbahnya mampu dinetralisir agar aman dibuang ke badan sungai atau perairan.
Pembangunan IPAL Rumah Sakit wajib memperhatikan berbagai aspek dari jasa kontraktor. Seperti legalitas usaha, sertifikasi usaha, profesionalitas, pengalaman kerja, kualitas pelayanan.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa pembuangan air limbah domestik wajib memperhatikan standar baku. Hal ini dikemukakan dalam pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, dan pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut.
Tujuan pemberlakuan standar mutu tersebut agar lingkungan tetap aman terkendali. Ingat limbah medis juga berakibat fatal bagi kerusakan lingkungan. Melalui sistem IPAL, air limbah akan dinetralkan melalui proses fisika, kimia, dan akhirnya diproses secara biologi.
Jenis-jenis Limbah Medis
Berdasarkan pemberitaan yang dirilis dari Kementerian Kesehatan RI ada banyak jenis limbah medis, sebagai berikut ini.
- Limbah benda tajam yaitu benda padat dengan sudut kurang dari 90 derajat. Mampu mengakibatkan luka tusukan dan luka iris. Seperti infus set, jarum suntik, preparat glass dan vial obat atau ampul.
- Limbah infeksius yaitu limbah mengandung patogen berupa parasit, bakteri, virus, dan jamur. Apabila limbah tersebut konsentrasinya dalam jumlah cukup akan menimbulkan penyakit pada inang. Limbah infeksius ditemukan pada asil operasi dan otopsi pasien penderita penyakit menular. Ada juga yang berasal dari alat dan materi lain bersinggungan dengan orang sakit.
- Limbah patologis merupakan limbah yang bersumberdari jaringan tubuh manusia. Seperti organ tubuh, darah, cairan tubuh, muntah, dan janin.
- Limbah farmasi merupakan limbah dengan kandungan bahan-bahan farmasi. Seperti vaksin, serum, obat-obatan yang telah kedaluwarsa, dan tumpahan obat.
- Limbah kimia merupakan limbah dengan konsentrasi zat kimia yang bersumber dari aktivifitas diagnostik. Contohnya zat kimia fotografis.
- Limbah kemasan bertekanan yakni limbah medis dari kegiatan instansi kesehatan yang menggunakan gas. Contohnya gas pada tabung dan kaleng aerosol.
- Limbah logam berat berupa limbah dengan kandungan logam berat berkonsentrasi tinggi. Limbah jenis ini termasuk sub kategori limbah beracun dan berbahaya. Contohnya peralatan kedokteran yang bocor baik itu termometer maupun alat mengukur tekanan darah.
Dampak Limbah Rumah Sakit
Limbah medis nyatanya menghantui kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan. Dampak yang disebabkan pun beragam, dari kerusakan ringan hingga berat. Umumnya menimpa orang yang terkena kontak langsung dengan limbah medis.
Bagi kesehatan tubuh manusia berpotensi besar menyebabkan penyakit diare karena adanya cacing, vibrio cholera, dan salmonella. Selain itu, menyebabkan penyakit kulit, infeksi kronis, demam berdarah, antraks, AIDS, meningitis, dan hepatitis A, B, dan C.
Limbah medis disinyalir merusak estetika lingkungan karena membuat pemandangan terlihat kumuh. Terlebih lagi aroma tidak sedap yang dikeluarkan sangat menyengat.
WHO juga menemukan bahwa ada jenis-jenis limbah yang berpotensi besar mengganggu kesehatan. Berikut penjelasan lengkapnya :
- limbah infeksius sebanyak 15-25 % dari total limbah rumah sakit,
- limbah benda tajam sebanyak 1 % dari total limbah rumah sakit,
- limbah bagian tubuh sebanyak 1 % dari total limbah rumah sakit,
- limbah obat-obatan dan kimiawi sebanyak 3 %,
- limbah radioaktif, dan racun atau termometer rusak sebanyak kurang dari 1 % dari total limbah rumah sakit.
Faktanya limbah rumah sakit berbahaya seperti limbah pabrik. Bayangkan saya, limbah ini mampu mengakibatkan kerusakan harta benda yang berbahan dasar logam. Penyebabnya karena limbah rumah sakit mengandung garam-garam terlarut yang bersifat korosif atau berkarat.
Hasilnya lama-kelamaan air berlumpur dari limbah akan menurunkan kualitas bangunan yang berdiri di sekitar rumah sakit. Limbah ini juga merusak tumbuhan dan mengganggu hewan berkembang biak. Adapun penyebab utamanya dari senyawa nitrat, desinfektan, bahan kimia, fosfor, dan logam nutrient tertentu.
Secara material rumah sakit yang tidak menggunakan IPAL berpotensi mengalami kerugian ekonomi cukup tinggi. Bayangkan saja dampaknya membuat pihak rumah sakit melakukan renovasi gedung secara berkala dan membayar kompensasi bagi masyarakat sekitar.
Rekomendasi IPAL Rumah Sakit Dari Toya Arta Sejahtera
IPAL Rumah Sakit diperlukan demi terjaganya kesehatan masyarakat sekitar dan sanitasi lingkungan. Mulai dari perencanaan hingga pembangunan idealnya dilakukan oleh kontraktor. Salah satu referensi jasa konsultan dan kontraktor IPAL terpercaya di Indonesia adalah Toya Arta Sejahtera.
Tidak hanya melayani konsultasi dan pembangunan IPAL saja. Melainkan WTP, STP, WWTP untuk kebutuhan personal atau domestik, rumah tangga, rumah sakit, hotel, apartemen, industri, laboratorium, dan pabrik.
Pengerjaannya sendiri dilakukan oleh tim yang solid, profesional, dan berpengalaman. Alhasil client atau pelanggan memperoleh layanan terbak. Toya Arta Sejahtera siap menjadi mitra Anda untuk menangani proyek kecil hingga besar.
Jangkauan wilayah yang dilayani juga luas. Antara lain Jakarta, Depok, Cikarang, Bogor, Bekasi, Banten, Serang, Tangerang, Bandung, Bali, Yogyakarta, Madiun, dan seluruh wilayah Indonesia.
Mengenai informasi lebih lanjut dan pemesanan dapat mengunjungi website resmi Toya Arta Sejahtera (https://www.toyaartasejahtera.net). Ayo segera bangun IPAL Rumah Sakit yang harganya kompetitif dari jasa kontraktor terpercaya!