Killing Them Softly merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul Cogan’s Trade Novel ini terbit pada tahun 1974 karya pengarang George V. Higgins. Film ini diangkat ke layar lebar dengan menceritakan penegakan hukum dengan melibatkan tokoh judi.
Film ini disutradarai oleh Andrew Dominik. Naskah film ini juga ditulis olehnya dengan mengangkat genre drama, mystery, dan comedy. Dengan durasi selama 97 menit, Killing Them Softly dibawakan dengan alur yang baik.
Andrew Dominik menggandeng artis internasional ternama, seperti Brad Pitt dalam proyeknya. Dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi, film ini memberikan kesan menegangkan tetapi menghibur.
Penegakan Hukum pada Kota Judi dalam Film Killing Them Softly
Film ini menceritakan tentang kondisi ekonomi kota yang sedang goyah. Akibatnya sangat banyak tindak kriminal di kota tersebut. Sehingga, Jackie Cogan (diperankan oleh Brad Pitt), seorang penegak hukum, harus turun tangan.
Perekonomian yang goyah di sana juga dibarengi dengan musim politik menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat. Banyak kebutuhan dan masalah ekonomi, membuat Johnny “Squirrel” Amato (diperankan oleh Vincent Curatola) berencana merampok.
Niatnya adalah merampok rumah judi poker milik Markie Trattman (diperankan oleh Ray Liotta). Rumah judi ini merupakan tempat yang krusial dalam perekonomian dan kriminalitas di kota tersebut.
Untuk melancarkan niatnya, Squirrel menyewa dua perampok bayaran. Mereka adalah Frankie (diperankan oleh Scoot McNairy) dan Russel (diperankan oleh Ben Mendelsohn). Kedua perampok ini agak diremehkan di awal kemunculannya.
Tentu saja karena keduanya merupakan perampok kelas bawah yang sangat tidak mungkin merampok seorang Markie. Di mana Markie adalah penguasa judi di kota. Karakter Frankie dan Russel membawa penonton akan terhibur. Sebab keduanya memiliki karakter yang berbeda.
Frankie terlihat ceria dan banyak bicara, sementara Russel lebih memperlihatkan pada karakter ‘kotor’. Awalnya Squirrel ragu dengan keduanya, tetapi setelah diyakinkan oleh Russel, rencana tetap berlanjut.
Alasan Squirrel melakukan perampokkan adalah Markie pernah melakukan penipuan dengan opini publiknya. Di masa lalu, Markie pernah kehilangan hartanya. Setelah beberapa tahun, ia baru mengaku ketika sedang mabuk bahwa ia sendiri yang merampok.
Sontak hal ini membuat teman-temannya tertawa. Kemudian Squirrel berpikir, jika Markie mengalami perampokan, tentu orang akan menganggap Markie melakukan hal yang sama. Dengan demikian, orang-orang tidak akan mencurigainya.
Perampokan pun terjadi. Kehadiran Jackie sebagai seorang penegak hukum kemudian menjadi penyelidik kasus kriminal ini. Sehingga cerita yang dibawakan menjadi sangat halus dan baik untuk dicerna.
Respons Positif Film Killing Them Softly yang Mengangkat Kisah Kriminal di Bandar Judi
Kehadiran film ini disambut baik oleh pecinta film ataupun kritikus film. Kepiawaian Andrew Dominik dalam menyusun cerita membuat film ini cukup laris. Dalam hal teknis, beberapa bagian nampak sangat stylish dengan gayanya yang menarik.
Di awal cerita, film ini sudah menyuguhkan adegan yang dikatakan ‘gila’. Sehingga pembukaannya terlihat sangat dramatis. Selain itu, nilai-nilai sosial seperti unsur politik dan ekonomi yang disisipkan juga menambah nilai positif dari film ini.
Meski termasuk dalam genre film action, Killing Them Softly tidak banyak menampilkan aksi laga. Jika di banyak film action Hollywood lainnya memperlihatkan adegan kelahi dan tembak menembak, di film ini tidak.
Karakter yang berbeda-beda dari para pemainnya, membuat film ini berwarna. Misalkan pada Frankie dan Russel. Keduanya memberikan sisi humor yang berbeda dari humor kebanyakan. Tokoh Jackie yang serius membuat film ini menjadi menegangkan.
Permainan karakter dan dialog yang tajam dari masing-masing pemain yang membuat film ini berbeda. Sedangkan humor yang disajikan di beberapa bagian dapat dikatakan sebagai ‘dark comedy’. Sehingga penonton perlu mencerna beberapa bagiannya.
Dengan dialog yang panjang itu, tidak semua kalangan penonton bisa memahaminya. Perlu memperhatikan dengan seksama tentang penggalan dialog ini.
Beberapa kritikus film memberikan penilaian yang cukup apik di film ini. Bahkan, Killing Them Softly memenangkan penghargaan film di Festival Film Cannes ke 65. Sehingga tidak diragukan lagi kualitas film ini.
Proses Produksi Film Killing Them Softly
Film yang rilis pada tahun 2012 ini memiliki kualitas yang cukup baik. Dengan menggandeng artis ternama, Killing Them Softly dapat memberikan warna berbeda pada film dengan topik judi dan kriminal.
Film Killing Them Softly mendapat rating 6.2 di IMDb. Selain itu di situs Rotten Tomatoes mendapat skor 73 persen. Pendapatan yang diperoleh dalam film ini mencapai pada 13.5 juta US dollar.
Tak mengherankan pula jika film ini terkenal. Perusahaan film yang mendistribusikannya adalah The Weinstein Company. Di mana perusahaan ini sudah cukup dikenal dalam ranah perfilman internasional.
Bagi kamu pecinta film action yang ingin melihat film laga dengan sedikit aksi baku hantam, tentu film ini sangat sesuai. Alur cerita yang mudah dicerna dapat membantumu mengisi akhir pekan dengan menonton film. Selamat menyaksikan!