Kota Palu merupakan sepetak tanah yang ada di Indonesia. Ini adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah yang dianggap memiliki perkembangan wilayah yang sangat signifikan.
Untuk wilayahnya sendiri berbatasan dengan Donggala yang berada di bagian barat dan utara. Sedangkan di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi. Untuk batas bagian timur dengan denah yang agak jauh yaitu berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong.
Karena Kota di Palu merupakan satu wilayah yang sangat strategis dengan jumlah penduduk yang cukup padat, maka mengurai sejarahnya adalah hal yang sangat menyenangkan. Atas dasar itu, di bawah akan dijelaskan tentang Palu dari sisi historisnya.
Sejarah Kota Palu
Indonesia memiliki banyak kota yang lahir didasarkan atas sejarah tertentu, yang salah satunya adalah Palu. Nah, di bawah ini akan dijelaskan sejarah tersebut. Silakan di simak ini dia sejarah Palu:
Asal Usul Nama Kota Palu
Palu diambil dari istilah Topalue’s yang memiliki makna etimologi yaitu Tanah yang Terangkat. Istilah ini muncul disesuaikan dengan kontur kota Palu di jaman dulu yang menurut kabarnya adalah lautan.
Namun pasca terjadinya Palu Koro atau gempa besar yang disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi yang ekstrem, maka lautan tersebut pun terangkat lalu muncul daratan di sana. Daratan yang bertekstur lembah itulah yang akhirnya disebut Palu.
Menurut versi lain, nama Palu diambil dari bahasa Kaili VOLO. Sebuah bambu yang tumbuh di Parigi yang terkenal hingga menjadi ikon kala itu. Bahkan masyarakat Palu menggantungkan aktivitasnya pada bambu tersebut termasuk untuk membuat anyaman tikar.
Baca juga: Batik Modern Wanita
Munculnya Kerajaan Palu
Kota Palu dulunya adalah kerajaan. Yang mana kerajaan Palu membawahi 4 kampung Besusu, Tanggabanggo, Panggovia, dan Boyantongo. Nama kampung pertama masih tetap, tetapi 3 kampung lain berubah menjadi Kelurahan Kamonji, Lere dan Kelurahan Baru.
Ke empat kampung ini membentuk satu dewan musyawarah adat yang disebut Patanggota. Nah, dewan inilah yang bertugas untuk memilih raja dan tetua kampung di kerajaan tersebut.
Ketika Kerajaan Palu masih berdiri, popularitasnya benar-benar luar biasa. Bahkan masyarakat benar-benar makmur karena raja memerintah dengan adil dan sangat bijaksana.
Kerajaan Palu dan Penjajah Belanda
Kerajaan Palu adalah kerajaan yang begitu pesohor hingga terdengar oleh pemerintahan kolonial Belanda. Maka dari itu, para penjajah ini mulai melakukan pendekatan demi tujuan-tujuan tertentu.
Menurut kabarnya Belanda datang pertama kali ke Kerajaan Palu pada tahun 1868 yang di kala itu kerajaan masih dipimpin oleh Raja Maili. Tujuan kedatangan Belanda adalah untuk mendapatkan perlindungan pasca konfrontasi dengan Manado.
Namun pada tahun 1888 Belanda justru berkhianat dengan melakukan serangan besar-besaran ke Sulawesi Tengah. Kerajaan di Palu juga mendapatkan imbasnya ketika daerah Kayumalue ikut mendapatkan serangan yang menyebabkan meninggalnya Raja Maili.
Lahirnya Pusat Pemerintahan Kota Palu
Ketika Kerajaan Palu masih berdiri maka Kota Palu menjadi kota administratif dari kerajaan tersebut atau disebut ibu kota kerajaan. Akan tetapi ketika Belanda menguasai Indonesia maka Palu termasuk ke dalam wilayah kekuasaan kolonial.
Oleh karena itu untuk mempermudah pengawasan Palu dipecah menjadi tiga distrik yaitu distrik Palu, Kulawi dan Sigi Dolo. Untuk Distrik Palu mencakup kawasan Palu Timur, Palu Tengah dan Palu Barat dengan Donggala sebagai pusat pemerintahan.
Namun pada tahun 1942, pusat pemerintahan akhirnya dipindahkan ke Kota Palu karena Donggala diluluhlantakkan oleh tentara Sekutu. Sejak saat itu Palu menjadi Pemerintahan Negeri yang berstatus Kewedanan.
Baca juga: Panduan Lengkap Kirim Aplikasi Lewat Whatsapp
Pemerintahan Palu Tahun 1950-1994
Pada tahun 1950 Palu berstatus kewedanan yang berada di bawah kekuasaan Sulawesi Tengah. Sedangkan yang menjadi pusat administrasinya adalah Kota Poso.
Namun pada tahun 1957 status Palu mulai terangkat menjadi Residen Koordinator Sulawesi Tengah yang artinya Palu menjadi ibu kota keresidenan. Sebuah titik tumpu pemerintahan yang vital di kala itu.
Nah, ketika Sulawesi Tengah resmi menjadi provinsi pada tahun 1964 maka Kota Palu pun berubah status menjadi Ibu Kota Provinsi tingkat 1 Sulawesi Tengah. Baru pada tahun 1994 Palu menjadi Kotamadya sesuai peraturan Undang-Undang nomor 4 tahun 1994.
Perkembangan Kota Palu
Ibu Kota Palu adalah kota administratif di Sulawesi Tengah yang perkembangannya cukup baik. Bahkan pembangunan pendidikan, sosial dan ekonomi di kawasan ini cukup memuaskan.
Ini tidak lain disebabkan oleh sinergi yang baik antara pejabat pemerintah, unsur swasta dan rakyat. Dari koordinasi inilah maka lahir kebijakan yang adil dan merata demi stabilitas dan kemakmuran masyarakat.
Itulah sejarah tentang Kota Palu. Semoga narasi ini bisa menjadi tambahan pengetahuan Anda terutama dari kalangan pelajar. Semoga pula uraian ini bisa menjadi tambahan informasi terkait realitas budaya terutama soal kesejarahan Indonesia pada umumnya.